Rabu, 21 Desember 2011

Sholawat, Hizib Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani

SHOLAWAT SYEKH ABDUL QADIR AL JAILANI

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM. ALLAHUMMA SHALLI ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIS SABIQI LILKHALQI NUURUH. WAROHMATULIL ALAMIINA DZUHUURUH. ADADAMAN MADHOO MINKHALQIKA WA MAN BAQIYA WA MAN SAIDA MINHUM WA MAN SYAQIYA. SHOLATAN TASTAGHRIQUL ADDA WATAKHIIDU BILKHOLDII SHOLAATAL LA GHOYATALAHA.

“Ya Allah, limpahkanlah sholawat kepada Sayyidina Muhammad yang cahayanya telah mendahului penciptaan makhluk, dan kemunculannya merupakan rahmat bagi semesta alam, sebanyak jumlah makhluk-MU yang lalu maupun yang akan datang serta yang berbahagia di antara mereka maupun yang celaka, dengan sholawat yang menghabiskan segala hitungan dan meliputi segala batasan, dengan sholawat yang tidak akan habis, berakhir dan selesai”

(Hapalkan dan baca usai sholat fardhu dengan jumlah ganjil, misalnya 3 x, 7 x, 9 x dst)

Sholawat ini untuk 1001 macam hajat keperluan(keamanan/keselamatan, ketaqwaan/keimanan, karomah/kesaktian dll) dengan cara baca 3 x dan tiupkan ke telapak tangan lalu usapkan ke seluruh tubuh kita. Saat yang darurat, genting dan berbahaya dibaca sebanyak-banyaknya dengan niat memohon pertolongan Allah SWT.

HIZIB JAILANI AL-BAGHDADIY

Apakah Hizib itu?

Hizib yang mengandung fadhilah dan khasiat yang luar biasa ini adalah kumpulan ayat-ayat Alqur’an, dzikir dan doa yang dipilih dan disusun oleh ulama salafush shalih yang termasyhur sebagai wali­yullah (Kekasih Allah), hanya saja yang membedakan setiap hizib antara lain asrar yang terkandung dalam setiap rangkaian ayat, doa, atau kutipan hadits, yang sesuai dengan karakter Wali sang penyusun.

Sementara, kandungan dalam hizib terdapat banyak sirr (rahasia) yang tidak mudah dipahami oleh orang awam, seperti kutipan ayat yang isinya terka­dang seperti tidak terkait dengan rang­kaian doa sebelumnya padahal yang terkait adalah asbabun nuzul-nya. Hizib juga biasanya mengandung lebih banyak ismul a’zham (asma Allah yang agung) yaitu nama Allah seperti yang terkandung diantara “KAf dan NUN”.

Dengan kata lain, hijib yang terbentuk bukan saja atas keinginan para wali saja namun yang diterima dari Rasululloh langsung dan diterima dari Ilham Allah SWT.

Oleh para Awliya hizib disusun dan dirancang ada yang untuk konsumsi umum sehingga semua orang boleh meng­amalkannya untuk memperkuat benteng diri dan sebagainya. Ada juga yang dirancang untuk kalangan tertentu yang dianggap memiliki kemampuan lebih dari yang lain.

Mengamalkan suatu hizib tidak terlepas dari cobaan atau ujian (ada efek negatif), biasanya cobaannya itu ada yang berbentuk kedigjayaan atau kesaktian berbukti (menonjol), kemarahannya berlebihan atau rezekinya seret dan sebagainya. Semua cobaan itu akan membuat kita sombong atau minder. Makanya ketika kita memulai mengamalkan hizib harus lebih ikhlas dan sepenuhnya berserah diri pada Allah agar kita mampu menghadapi semua cobaan yang datang.

Berikut ini saya menukilkan sebuah hizib yang disusun oleh Syekh Abdul Qadir jailani yang memiliki khasiat antara lain sebagai berikut:

  1. Dikasihi dan dicintai makhluk
  2. Diberikan ketentraman dalam rumah tangga
  3. Disenangi dalam pergaulan
  4. Mendapatkan kesaktian/kedigjayaan
  5. Diberikan Allah rezeki yang berlimpah
  6. Mendapat perlindungan harta bendanya
  7. Mendapat kecukupan barokah, karomah, fadhal.
  8. Senantiasa mendapat pertolongan dari Allah SWT.

“Hizbul jailanil Baghdaadi” (Hizib jailani al-Baghdadiy)

Wasilah Hizib jailani:

1. Ilaa hadhratin nabiyyil mushthafaa muhammadin shallallaahu ‘alaihi wasallama, Al-faatihah…(baca surat al-fatihah 1x)..

2. Wa-ilaa hadhratisy syaikh Muhyiddiin abdil Qaadiril jailaanil baghdaadii, Al-faatihah…(baca surat al-fatihah 1x)…

3. Wa-ilaa ruuhi man ajaazanii, Al-fatihah…(baca surat alfatihah 1x)…

Hizib Jailani Al-Baghdadiy:

“Bismillaahhirrohmaanirrohiim. Raabbi inni maghluubun fantashir wajbur qalbil munkasir wajma’ syamlil mundatsir innaka antarrahmaanul muqtadir ikfinii ya kaafii wa anal ‘abdul muftaqiru wakafaa billaahi waliyyaa wakafaa billaahi nashiiraa. Innasy syirka lazhulmun ‘azhiimun wamallahu yuriidu zhulman lil’ibaadi faquthi’a daabiral qaumil ladziina zhalamuu wal hamdulillaahi rabbil ‘aalamiin”

Caranya:

  • Puasa 3 hari dimulai pada hari selasa, rabu dan kamis.
  • Selama puasa hizib jailani dibaca sebanyak 70x
  • Pada malam jum’at setelah buka puasa tidak boleh tidur semalaman.
  • Sesudah tammat puasa, hizib diwirid setelah sholat maghrib dan isya dibaca sebanyak 7x

Ilmu ini juga dapat dijadikan sarana membangkitkan dan meningkatkan ilmu gerak bela diri bathin (gerak rasa) karomah syekh abdul qadir jailani

Caranya cukup mudah:

Setelah tammat puasa seperti diatas, maka lakukan pembangkitan silat batin (bela diri) dengan karomah syekh. lakukan berdiri membentuk kuda-kuda (buka kaki selebarnya) dan jinjitkan (naikkan tumit tanpa nyentuh tanah) kaki yang belakang (kaki kanan). kemudian satukan tapak tangan seperti sedang menyembah. tekan sekuatnya hingga bergetar. Getaran yang muncul jangan dilawan. maka dengan lihay dan mahir kita akan bergerak kesana kemari, meloncat kesana kemari melakukan gerakan permainan beladiri seperti layaknya pendekar beladiri yang tangguh. Beladiri yang muncul akan sesuai apa niat yang dinginkan, bahkan mampu melakukan gerakan dari seluruh aliran beladiri di dunia ini. Untuk menghentikannya cukup sebut dengan jelas maupun berbisik (dilafazkan) Sholawat nabi berulang ulang hingga getaran dan gerak stop :

Ini afirmasi yang dibaca ketika merapatkan kedua tapak tangan:

“Bismillahhirrohmanirrohim, Ashadu alla ilaha ilallah wa ashadu anna muhammaddarrosululloh, Berkat aku menyampaikan kepada guru, guru menyampaikan kepada aulia syeh abdul qadir zailani, aulia menyampaikan kepada malaikat, malaikat menyampaikan kepada Allah, membangkitkan karomah syekh “bela diri…(sebutkan jenis beladiri yang diinginkan)..pada diriku, dengan berkat izin Allah-Allah-Allah (terus berzikir hingga bangkit gerak beladiri yang diminta).”

Melatih bela diri karomah syeh ini untuk pemula dilarang berfatner. Dan setelah bangkit beladiri syeh di diri kita harus patuh terhadap perintah agama dan menjauhi larangannya, dilarang melakukan kerusuhan/keributan di masyarakat, dilarang durhaka terhadap guru dan orang tua.